Bedah Buku Membentuk karakter cara islam (dalam acara FOKIS)


Membentuk karakter cara islam
Oleh : M. Anis Matta.  Al-I’tishom ,2006
Buku ini walaupun mini, namun mafaatya sangat banyak bagi kehidupan. Satu hal yang menurut saya bagus dari buku-buku M. Anis Matta adalah kajian dalam buku beliau aplikatif dan mudah diterapkan. Beliau mengkaji dari hal-hal yang simpel namun sangat besar dampaknya bagi kehidupan kita. begitu juga dengan buku ini “membentuk karakter cara islam”.
Salah satu hal yang mendasari ditulisnya buku ini dan pentingnya buku ini untuk dikaji dan diterapkan dalam kehidupan kita adalah sebagian besar umat islam sekarang ini bingung dengan karakter islam yang benar. Misalnya ; mau mencontoh yang dianggap kiyai/ustadz tapi yang dicontoh malah melakukan pelanggaran agama, dalam bahasa simpel dapat dikatakan Krisis tauladan. Sangat sulit bagi kita untuk mencari seorang teladan yang bena-benar islam.
Selain itu, di abad 21 ini seakan masyaraat kehilangan jatidiri keislaman mereka. Sebagian umat muslim tidak utuh dalam menampilkan kepribadian islam. Ada yang begitu getol memperhatikan akhlak hatinya namun kurang dalam memperhatikan akhlak pemikirannya. Atau akhlak individunya bagus namun akhlak sosialnya kurang bagus. Ini perlu disadari oleh seorang muslim yang hidup di era modern ini.
Selain itu, serangan westernisasi seakan semakin membuat bingung masyarakat, mana akh;ak islam dan mana akhlak yang bukan islam. Umar bin Khatab pernah mengatakan “ sampul islam ini akan pudar satu per satu manakala umat islam hidup tidak mengenal jahiliyah”.
Pemahaman seseorang tentang sebagian umat islam ada yang masih belum menyeluruh. Mereka sebagian menganggap bahwa kalau sudah ibadah shalat ya sudah, tidak perlu melakukan ibadah yang lain. Inilah pemahaman yang harus diperbaiki. Islam tidak hanya mengatur hubungan dengan Allah, namun juga hubungan dengan manusia dan alam sekitarnya.
Maka dari itu, hadirnya buku ini “membentuk karakter cara islam” bisa menjadi terapi bagi umat yang haus akan keteladanan dan dapat mengobati umat islam untuk memahami islam secara kaffah (menyeluruh). Dalam buku ini diawali dengan pembahasan tentang krisis moral dan kepribadian. Selanjutnya membahas tentang kedudukan akhlak dalam kehidupan. Lalu penulis mengontraskan antara akhlak terpuji dan akhlak tercela. Di bab akhir diterangkan tentang bagaimana mengembangkan akhlak dan karakter serta dilengkapi dengan faktor-faktor pembentuk perilaku.
Dalam buku ini juga dibahas tentag akar-akar penyakit akhlak yaitu subhat dan syahwat. Penyakit subhat diakibatkan kedangkalan ilmu. Kedangkalan ilmu diakibatkan oleh lemahnya akal. Sedangkan penyakit syahwat disebabkan oleh lemahnya kemauan. Lemahnya kemauan disebabkan oleh kelemahan jiwa. Maka jiwa dan akal seseorang akan mengakibatkan keburukan akhlak manakala keduanya lemah. Lalu bagaimana cara menggairahkan keduanya? Dalam bab akhir buku ini diuraikan tentang terapi inelektual, terapi mental dan terapi jasad yang sangat membantu kita dalam membentuk akhlak yang karimah, akhlak yang manusiawi.
Dalam bab faktor-faktor pembentuk kepibadian, beliau menyebutkan ada dua faktor utama yaitu faktor internal dan faltor eksternal. Faktor intrinsik yang dipengaruhi oleh kebutuhan, secara alami manusia harus memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan pemikirannya. Manakala kebutuhannya itu tidak dilandasi dari akhlak yang islami maka akan menimbulkan perilaku yang negtif. Sedangkan faktor ekternalnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan pendidikan.
Menurut sudut pandang islampun ada dua faktor dalam pembentuk kepribadian yaitu akhlak fitriyah (sifat bawaan yang melekat sejak ia diciptakan baik sifat fisik maupun sifat jiwa), dan akhlak mukasabah (sifat yang semula tidak ada dalam sifat bawaan seseorang namun diperoleh mellui lingkungan alam dan sosial, pendidikan, latihan dan pengalaman.
Rasulullah SAW Bersabda “ilmu diperoleh dengan belajar dan sifat santun diperoleh dengan latihan menjadi santun” HR. Bukhari
Metode pengembangan perilaku terdiri dari 3 tahap yaitu tahap I : pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan (hadiah), pelemahan (hukuman), dan indoktrinasi. Tahap II : menanamkan nilai melalui dialog yang bertujian meyakinkan, pembimbingan (bukan instruksi), dan pelibatan (bukan pemaksaan). Tahap III : perumusan visi dan misi hidup pribadi dan penguatan akan tanggungjawablangsung kepada Allah SWT.
Kepribadian terbentuk setelah adanya proses 1) adanya nilai  yang diserap dari berbagai sumber, 2) nilai membentuk pola pikir seseorang yang secara sadar ataupun tidak akan membentuk visi, 3)Visi akan turun kewilayah hati dan akan membentuk mentalitasnya, 4)mentalitas melahirkan tidakan yang disebut sikap, dan 5)sikap yang secara terus menerus dilakukan akan membentuk kepribadian.
Ada tiga langkah menubah karakter yaitu 1)melakukan perbaikan cara kita berpikir, 2)melakukan perbaikan cara kita merasa dan 3) melakukan perbaikan cara kita berperilaku.
Saya sarankan anda membaca buku ini berulangkali dan menerapkan apa yang ada didalamnya karena buku ini praktis dan sarat makna.
seperti apa anda tergantung dari diri anda sendiri dan mungkin orang akan mencela anda manakala anda berperilaku berbeda, tetapi ingat,  BERUBAH ITU SULIT NAMUN AKAN LEBIH SULIT LAGI JIKA ANDA TIDAK BERUBAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEGINILAH MEREKA MENGHANCURKAN KITA

Perlombaan Campus Islamic Fair 2019 hadir lagi!!!

Superheroines (Juara 3 Lomba Esai)