Superheroines (Juara 3 Lomba Esai)

Oleh : Dhania Putri Sarahtika (XI IPS)
Superheroines memiliki arti female superheroes atau pahlawan super wanita. Jika Anda mendengar julukan tersebut, apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda? Saya yakin yang pertama kali terlintas dalam pikiran Anda adalah perempuan bertubuh langsing yang yang dibalut dengan pakaian berbahan latex beserta rambut panjangnya yang terurai, ditambah lagi dengan kemampuan bela diri yang handal dengan kekuatan super. Dari mulai The Powerpuff Girls sampai Tokyo Mew-Mew, Silk Spectre sampai Wonder Woman, Storm sampai Elektra, semuanya adalah apa yang kebanyakan orang anggap sebagai superheroines. Namun, tidakkah Anda sadari bahwa ada yang lebih cocok untuk disebut sebagai superheroines? Ada orang-orang yang nyata, lebih dekat dengan kita, yang lebih berhak mendapat gelar superheroines dibandingkan karakter-karakter yang telah saya sebutkan di atas, yaitu ibu kita sendiri.
Lantas, apakah yang membuat seorang ibu lebih cocok disebut sebagai superheroine dibandingkan dengan karakter-karakter yang telah saya sebutkan di atas? Pertama, ibu adalah sosok yang nyata, sedangkan karakter-karakter superheroines yang saya sebutkan tadi adalah rekayasa. Mereka tak lain hanyalah hasil imajinasi komikus-komikus terkenal, seperti Stan Lee misalnya. Apa yang Anda baca dari komik-komik mengenai kehebatan Invisible Woman yang menyelamatkan dunia dari perbuatan kriminal tidaklah nyata. Yang nyata adalah ketika Anda melihat bekal yang disiapkan oleh ibu di pagi buta. Yang nyata adalah perjuangannya dalam mendidik Anda supaya menjadi orang yang dapat menyelamatkan dunia.
Kedua, apa yang bisa ditiru dari Wonder Woman yang berpakaian setengah telanjang? Melihat ibu kita yang memakai daster rumahan saja jauh  lebih baik dan lebih terhormat. Ibu tidak peduli akan mahal tidaknya ataupun cantik tidaknya apa yang ia pakai, yang penting adalah apakah pakaiannya dapat membuat ia nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya. Tidak juga ia peduli dengan perawatan mahkota yang tergerai indah bak rambut Wonder Woman, cukuplah jilbab panjang baginya untuk menutupi ubannya yang semakin bertambah.
Ketiga, mungkin superheroines yang saya sebutkan di atas disebutkan memiliki kekuatan super yang tidak bisa kita dapatkan di dunia nyata. Tetapi, ibu kita memiliki kekuatan yang bisa dibilang seimbang dengan mereka. Jika Jean Grey dapat melakukan telekinesis (menggerakkan benda hanya dengan memikirkannya), maka seorang ibu dapat menggerakkan dan meyakinkan hati anaknya ketika anaknya kehilangan harapan dengan doa dan ridhonya. Jika Storm dapat mengendalikan cuaca, maka seorang ibu dapat mengendalikan emosinya di saat ia mengurus anaknya yang rewel tidak keruan, serta di saat ia mencoba memenuhi permintaan anaknya yang mengharuskannya untuk menunda tidurnya. Jika Silk Spectre II dapat melakukan gerakan-gerakan bela diri dengan gesit, maka seorang ibu dapat dengan cepat melalap habis semua pekerjaan rumah sebelum suami dan anak-anaknya pulang. Jika Elektra dapat mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan penduduk kotanya, maka seorang ibu dapat berjuang menantang maut ketika ia menahan sakit saat melahirkan anaknya.
Apa yang telah dibahas sekiranya dapat membantu kita untuk memiliki pandangan lebih luas dan lebih membumi mengenai superheroines. Membahas tentang betapa hebatnya ibu memang klise, tetapi terkadang kita perlu diingatkan bahwa tidak pantas jika kita mengidolakan She-Hulk tanpa menyadari betapa heroiknya, betapa berjasanya, betapa patut dihormatinya orang yang melahirkan kita. Oleh karena itu, berbahagialah para ibu, karena gelar superheroines tak lain adalah milikmu.
Sumber : mentoringkeren.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Peradaban Melelui Mentoring

Orang Asing (Al-Ghurabaa) Dan Nasionalisme